Selasa, 13 November 2012

Kehidupan kota dan kehidupan desa


Masyarakat
Sering dengar dalam suatu media ataupun saat kita SD dalam pelajaran Kewarganegaraan, bahwa kita dalam harusmelakukan sosialisasi dalam masyarakat yang ada dilingkungan. Namun kita sendiri kadang kurang paham apa itu sebenarnya masyarakat. Masyarakat merupakan sekelompok manusia atau individu yang memiliki hubungan baik secara keseluruhan maupun dengan cakupan wilayah. Dari pengertian diatas dapat kita menjadi dua, yaitu pengertian sempit dari masyarakat bahwa masyarakat sekelompok individu yang berada dalam suatu wilayah tertentu dan dalam arti luas bahwa masyarakat kumpulan individu yang memiliki hubungan tanpa memperhatikan wilayah dan tertori.
Tentunya baik dalam arti sempit maupun arti luas Masyarakat memiliki syarat tertentu diantaranya :
  • Masyarakat harus merupakan kumpulan individu atau kelompok
  • Individu-individu dalam masyarakat harus saling berhubungan

Kota dan Desa
Sekarang bila kita lihat dalam arti sempit bahwa masyarakat itu terjadi akibat dalam suatu wilayah berarti dalam kehidupan yang rasakan bahwa masyarakat terbagi menjadi 2 yaitu Masyarakat Kota dan Masyarakat Desa. Sekarang yang dipertanyakan apa perbedaan dari kedua Masyarakat ini, apakah masyarakat kota menggunakan mobil sedangkan masyarakat desa menggunakan delman atau dari segi penampilan dimana masyarakat kota menggunakan baju berlapis-lapis sedangkan masyarakat desa hanya satu lapis saja.
Ternyata kehidupan desa maupun kota tidak dilihat dari alat transportasi  atau tampilannya, namun dari kultur kehidupannya yang sangat kita sadari. Dalam post “KEDUDUKAN YANG SAMA PADA RUANG YANG BERBEDA” saya pernah ulas sedikit perbedaan kultur kehidupan kota dengan desa.
Kehidupan Kota memiliki masyarakat yang berkultur sangat tidak peduli dengan lingkungan sekitar. Individu-individu masyarakat kota.
dalam masyarakat kota akan melakukan sosialisi apabila ada suatu hal yang dibutuhkan seperti mengurus KTP atau surat-surat penting lainnya tentunya dengan begitu kita akan jarang menemui tempat-tempat umum ramai oleh masyarakat seperti contoh dalam masjid atau mushola. Kalau kita lihat dalam masjid atau mushola yang ada dikota yang ada adalah orang-orang tertentu saja dan berkepentingan seperti DKM atau pengurus masjidnya sedangkan masyarakatnya lebih sibuk dengan urusannya masing-masing bahkan terkadang urusan agama sudah tidak menjadi prioritas lagi.
Selain itu karena mobilitas orang perkotaan yang dibilang tinggi maka sosialisasi lingkungan agak terabaikan sehingga kadang kita menemui orang-orang yang tidak peduli dengan lingkungannya bahkan dengan tetangganya sendiri yang tinggal disebelahnya. Walaupun masyarakat kota kurang bersosialisai namun mereka sangat menghormati perbedaan dan privasi. Masyarakat kota juga biasanya menyelesaikan masalah dengan cara pendekatan tanpa perlu membawa masa.
Berbeda dengan kehidupan masyarakat kota, masyarakat desa memiliki kultur sangat peduli dengan lingkungan sekitarnya. Masyarakat Desa sangat aktif bersosialisasi dengan lingkungannya sehingga apabila terjadi suatu masalah dalam lingkungan dengan cepat seluruh masyarakat akan mengetahui hal tersebut, hal ini juga terkadang berlaku pada masalah seseorang masyarakat. Tempat-tempat umum ramai dengan penduduknya seperti masjid, mushola atau balai warga. Masyarakat pedesaan pun sangat memegang erat norma-norma keagamaan sehingga apabila ada sesuatu hal yang tidak sesuatu norma maka masyarakat akan dengan agresif menghadapinya, contoh kasusnya adalah hamil diluar nikah. Dalam kasus biasanya masyarakat desa akan mengusirnya dari tempat tinggalnya.
Masyarakat sangat peduli dengan masyarakat sekitar terlebih lagi tetangga, masyarakat desa menganggap tetangga merupakan saudara dekatnya, sehingga bila meminta pertolongan maka tetanggalah yang pertama membantu, tentunya hal ini tidak dapat kita temui dikota. Namun sayangnya masyarakat dalam kehidupan desa kurang menghargai sebuah privasi karena urusan personal mereka adalah urusan masyarakat dan juga dalam menyelesaikan sebuah masalah terkadang masyarakat desa bertindak sangat agresif bahkan dengan kekerasan, seperti membakar rumah.
Dilihat dari kedua kehidupan masyarakat ini baik kehidupan kota maupun desa, kedua-duanya memiliki kelebihan maupun kekurangan. Namun dalam kedua masyarakat ini terdapat fakta-fakta yang sangat membedakan antara kehidupan kota dan desa
  1. Kedudukan Ketua RT, RW, dan Lurah sangat tinggi dan disegani pada masyarakat desa. Masyarakat desa menganggap mereka sebagai pimpinan masyarakat yang harus dicontoh dan teladani. Sedangkan pada kehidupan kota Ketua RT, RW dan Lurah merupakan kedudukan stuktural yang tidak memiliki nilai pada masyarakat, bahkan dianggap sebagai pesuruh untuk membuat surat-surat tertentu.
  2. Masyarakat desa sangat sulit menerima perubahan-perubahan sosial berbeda dengan masyarakat kota, namun apabila masyarakat desa menerima perubahan sosial tersebuat maka mereka akan menerimanya secara total tanpa menyaring baik atau buruknya.
  3. Biasanya Masyarakat Desa menyimpan atau menumpuk hartanya dalam bentuk tanah persawahan sedangkan masyarakat kota mempercayakan hartanya pada simpanan BANK berbentuk Deposito atau lainnya.
  4. Pendidikan menjadi prioritas utama bagi masyarakat kota sedangkan bagi masyarakat desa terkadang pedidikan kurang menjadi prioritas yang penting mereka dapat bekerja dan menghasilkan uang.
  5. Masyarakat Kota akan menikah apabila mereka sudah cukup mapan untuk menafkahi keluarganya kelak, sedangkan masyarakat desa kalau sudah dewasa maka mereka akan menikah walaupun mereka belum mapan.
  6. Masyarakat desa masih meyakini bahwa banyak anak akan membawa rezeki, berbeda dengan Masyarakat kota yang menunda punya anak apabila belum menginginkanya.
  7. Masyarakat desa sangat peduli dengan masalah tetangganya sedangkan masyarakat kota sangat tidak peduli karena bagi mereka urusan personal merupakan hak privasi mereka
itulah mungkin beberapa fakta yang memperlihatkan perbedaan antara kehidupan desa dan kehidupan kota, mungkin masih banyak lagi fakta-fakta yang lainnya yang belum bisa dijelaskan. Yang pasti dari fakta-fakta tersebut kita dapat mengetahui kebiasaan mana yang menjadi kultur yang baik dan kebiasaan mana yang menjadi suatu kultur yang buruk.
Tentunya kita sekarang ini sebagai generasi yang berwawasan, kita harus mengambil kultur yang baik dari kehidupan desa dan kota dan menggabungkannya sehingga akan terbentuk sebuah kultur kehidupan yang nyaman dan aman serta kondusif bagi kehidupan kita.
Tanggapan:
Menurut saya kehidupan di pedesaan lebih baik dibanding dengan kehidupan perkotaan, karena di pedesaan masih jauh terhinndar dari polusi udara. Serta tidak mengalami kemacetan dalam hal transportasi. Tetapi dalam segi pendidikan kehidupan pedesaan jauh ketinggilan dibanding kehidupan di perkotaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar